Selasa, 23 Februari 2016

Perjalanan


..perjalanan ini masih belum seberapa..
Namun langkah yang terbuangpun tak terhitung jumlahnya..
Walau tujuan tak pernah sama, dan latar belakang berbeda,, setidaknya kau tau, kita masih berada dibawah langit yang sama..
Seperih apapun luka yang diderita, 
Sekeras apapun keinginan untuk tak menyanggupi,
Tanah yang dipijak masih terus berjalan..
Serumit apapun rencana yang tersusun,
Semua sudah terbungkus rapi dengan resiko berpita penyelesaian..
Berhenti sia-sia..
Bertahan tidak mudah..
Terus berjalan mengurangi beban ketidakmungkinan..

#karenai_hana






<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3626031274175200"
     crossorigin="anonymous"></script>

Sabtu, 21 Januari 2012

CARA MEMBUKA WINE

CARA MEMBUKA WINE


Alat yang di gunakan

Wine




1.Buka bagian atas /foil kapsul dengan memotong di sekitar lingkaran botol dengan titik tajam pembuka tutup botol itu.

2.Turunkan lengan pembuka tutup botol tersebut. Tahan pembuka botol vertikal dan lurus, Tekan dan dorong langsung ke tengah gabus.

3.pegang bagian atas botol dan ujung bawah dari pembuka botol dengan satu tangan.

4.Dengan tangan yang lain, mulai memutar pegangan dari arah jam buka botol dengan perlahan.pembuka botol yang masuk ke gabus, lengannya akan mulai naik.Terapkan tekanan lagi jika pembuka botol tidak akan menembus gabus.

5.Jauhkan memutar gagang sampai lengan pembuka botol yang benar-benar diangkat.


6.Dengan satu tangan pada setiap lengan pembuka botol, tekan lengan bawah. Ini akan mengangkat gabus keluar dari botolnya.

7.Genggam tangan Anda di sekitar dasar pembuka botol dan angkat lurus ke atas.

8.Cabut gabus dari pembuka tutup botol itu.

9.Lap tepi botol dengan handuk bersih yang lembab sebelum disajikan, untuk menghilangkan potongan sisa dari gabus.

10.sajikan dengan senyum dan elegant.

BUTLER SERVICE

BUTLER SERVICE 

before You Arrive, Your Butler Will:

  • Ensure Your preferences are in-suite upon arrival
  • Arrange transfers

When You Arrive, Your Butler Will:

  • Provide you with all information regarding tours and spa services
  • Unpack your luggage
  • Provide a private orientation of the property
  • Press your first nights clothes complimentary
  • Provide you with a cell phone so you can keep in contact with each other throughout your stay

During Your Stay, Your Butler Will:

  • Make all dinner reservations, tour bookings, on property activities and spa treatments for you
  • Serve you your favorite drinks while you lounge on the beach or pool
  • Serve you lunch on the beach or on the pool
  • Liaise with housekeeping re servicing of your suite
  • Ensure that your suite is kept in perfect condition and arranged the way you like during your stay
  • Expedite all room service orders for you
  • Arrange a perfect romantic dinner for two in the privacy of your suite on or your patio. Unlike our competitors, our butler level guests can order from any resort restaurant menu for dining in their room or suite
  • Shine/clean your shoes for dinner
  • Tend to your wardrobe
  • Collect and return all laundry for you

Jumat, 20 Januari 2012

THANKYOU ALLAH


anggraseptria: Asal Mula Danau Lipan

anggraseptria: Asal Mula Danau Lipan:  Asal Mula Danau Lipan Di kecamatan Muara Kaman kurang lebih 120 km di hulu Tenggarong ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara di Ka...

Asal Mula Danau Lipan

 Asal Mula Danau Lipan




Di kecamatan Muara Kaman kurang lebih 120 km di hulu Tenggarong ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur ada sebuah daerah yang terkenal dengan nama Danau Lipan. Meskipun bernama Danau, daerah tersebut bukanlah danau seperti Danau Jempang dan Semayang. Daerah itu merupakan padang luas yang ditumbuhi semak dan perdu.
Dahulu kala kota Muara Kaman dan sekitarnya merupakan lautan. Tepi lautnya ketika itu ialah di Berubus, kampung Muara Kaman Ulu yang lebih dikenal dengan nama Benua Lawas. Pada masa itu ada sebuah kerajaan yang bandarnya sangat ramai dikunjungi karena terletak di tepi laut.
Terkenallah pada masa itu di kerajaan tersebut seorang putri yang cantik jelita. Sang putri bernama Putri Aji Bedarah Putih. Ia diberi nama demikian tak lain karena bila sang putri ini makan sirih dan menelan air sepahnya maka tampaklah air sirih yang merah itu mengalir melalui kerongkongannya.
Kejelitaan dan keanehan Putri Aji Bedarah Putih ini terdengar pula oleh seorang Raja Cina yang segera berangkat dengan Jung besar beserta bala tentaranya dan berlabuh di laut depan istana Aji Bedarah Putih. Raja Cina pun segera naik ke darat untuk melamar Putri jelita.
Sebelum Raja Cina menyampaikan pinangannya, oleh Sang Putri terlebih dahulu raja itu dijamu dengan santapan bersama. Tapi malang bagi Raja Cina, ia tidak mengetahui bahwa ia tengah diuji oleh Putri yang tidak saja cantik jelita tetapi juga pandai dan bijaksana. Tengah makan dalam jamuan itu, puteri merasa jijik melihat kejorokan bersantap dari si tamu. Raja Cina itu ternyata makan dengan cara menyesap, tidak mempergunakan tangan melainkan langsung dengan mulut seperti anjing.
Betapa jijiknya Putri Aji Bedarah Putih dan ia pun merasa tersinggung, seolah-olah Raja Cina itu tidak menghormati dirinya disamping jelas tidak dapat menyesuaikan diri. Ketika selesai santap dan lamaran Raja Cina diajukan, serta merta Sang Putri menolak dengan penuh murka sambil berkata, “Betapa hinanya seorang putri berjodoh dengan manusia yang cara makannya saja menyesap seperti anjing.”
Penghinaan yang luar biasa itu tentu saja membangkitkan kemarahan luar biasa pula pada Raja Cina itu. Sudah lamarannya ditolak mentah-mentah, hinaan pula yang diterima. Karena sangat malu dan murkanya, tak ada jalan lain selain ditebus dengan segala kekerasaan untuk menundukkan Putri Aji Bedarah Putih. Ia pun segera menuju ke jungnya untuk kembali dengan segenap bala tentara yang kuat guna menghancurkan kerajaan dan menawan Putri.
Perang dahsyat pun terjadilah antara bala tentara Cina yang datang bagai gelombang pasang dari laut melawan bala tentara Aji Bedarah Putih. Ternyata tentara Aji Bedarah Putih tidak dapat menangkis serbuan bala tentara Cina yang mengamuk dengan garangnya. Putri yang menyaksikan jalannya pertempuran yang tak seimbang itu merasa sedih bercampur geram. Ia telah membayangkan bahwa peperangan itu akan dimenangkan oleh tentara Cina. Karena itu timbullah kemurkaannya.
Putri pun segera makan sirih seraya berucap, “Kalau benar aku ini titisan raja sakti, maka jadilah sepah-sepahku ini lipan-lipan yang dapat memusnahkan Raja Cina beserta seluruh bala tentaranya.” Selesai berkata demikian, disemburkannyalah sepah dari mulutnya ke arah peperangan yang tengah berkecamuk itu. Dengan sekejap mata sepah sirih putri tadi berubah menjadi beribu-ribu ekor lipan yang besar-besar, lalu dengan bengisnya menyerang bala tentara Cina yang sedang mengamuk.
Bala tentara Cina yang berperang dengan gagah perkasa itu satu demi satu dibinasakan. Tentara yang mengetahui serangan lipan yang tak terlawan itu, segera lari lintang-pukang ke jungnya. Demikian pula sang Raja. Mereka bermaksud akan segera meninggalkan Muara Kaman dengan lipannya yang dahsyat itu, tetapi ternyata mereka tidak diberi kesempatan oleh lipan-lipan itu untuk meninggalkan Muara Kaman hidup-hidup. Karena lipan-lipan itu telah diucap untuk membinasakan Raja dan bala tentara Cina, maka dengan bergelombang mereka menyerbu terus sampai ke Jung Cina. Raja dan segenap bala tentara Cina tak dapat berkisar ke mana pun lagi dan akhirnya mereka musnah semuanya. Jung mereka ditenggelamkan juga.
Sementara itu Aji Bedarah Putih segera hilang dengan gaib, entah kemana dan bersamaan dengan gaibnya putri, maka gaib pulalah Sumur Air Berani, sebagai kekuatan tenaga sakti kerajaan itu. Tempat Jung Raja Cina yang tenggelam dan lautnya yang kemudian mendangkal menjadi suatu daratan dengan padang luas itulah yang kemudian disebut hingga sekarang dengan nama Danau Lipan.

Minggu, 11 Desember 2011

Komodo Dragon (Varanus Komodoensis)


The Komodo dragon or the Komodo monitor (Varanus Komodoensis) is a giant monitor lizard found in Komodo island, a small semi-arid island located between the islands of Sumbawa and Flores. The prehistoric animal can also be found in several other nearby islands including Rinca island in the Indonesian archipelago.

The Komodo dragon, which is called "Ora" by the local people, is considered the largest lizard and the last of their kind remaining in the world today. It can grow up to 3 to 4 meters in length and run at the speed of up to 24 kilometers per hour.

The Komodo dragons use their forked tongue to sample the air for scents. Their eyesight is good for distinguishing movement and color as far away as 300 metres (980 ft) except in low light. Despite their visible earholes, they are only able to hear sounds between 400hz up to 2000 Hz. The giant monitor lizards, whose ancestors roamed the earth half a million years ago, are characterized by their short legs with large talons, a stout body and very long tails that can be used as weapon to crush an opponent.

Preferring hot and dry places, the Komodo dragons typically live in dry open grassland, savanna, and tropical forest at low elevations. They are solitary animals and usually come together only to mate and feed on carrion. They sleep in caves or in gullies and among tree roots at night, and come out to feed in the morning. Female Komodo dragons can lay from 20 up to 40 eggs in a hole in the ground.

Komodo dragons' diet consists of a variety of animal species. Young Komodo dragons normally feed on insects and small lizards. However, they begin to eat mice and other small mammals as they grow older. Adult komodo dragons prey on bigger animals such as pigs, goats, deer, young buffaloes, and horses. Although the Komodo dragons are considered harmless, it is advisable to keep a safe distance from them.